PENGANTAR BASIS DATA
Basis  data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi  yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal  inilah yang menjadikan alasan dari penggunaan tekhnologi basis data pada  saat sekarang (dunia bisnis).
Kelemahannya dari sistem pemrosesan file ini antara lain :
Karena  file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda,  sejumlah informasi mungkin memiliki dupliaksi dalam beberapa file.  Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada  suatu file memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu file  yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti  ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases  yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data.  Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan  perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki  pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan  nilai mahasiswa.
Munculnya  permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat  program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
Karena  data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format  –format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk  mengambil data yang sesuai.
Tidak  semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa  hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh  mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi  sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit  melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.  
Sistem Database
Seiring  dengan berjalannya waktu lambat laun sistem pemrosesan file mulai  ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah  sistem pemrosesan dengan pendekatan database.
Konsep Dasar Basis Data
Data  adalah Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti  manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa,  konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentu angka, huruf,  symbol,teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis  Data adalah Sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan  untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi.
Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.
Data yang disimpan dalai basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.
Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien
Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalai basis data.
Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik
Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah
Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas
Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa
Atribut ( Elemen Data )
Karakteristik dari suatu entitas.
Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, Tanggal lahir.
Nilai Data ( Data Value )
Isi data / informasi yang tercakup dalai setiap elemen data. 
Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina
Kunci Elemen Data ( Key Data Element )
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.
Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.
Record Data
Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan.
Contoh  : kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas  Mahasiswa berisikan : "10200123", "Sulaeman", "Jl. Sirsak 28 Jakarta",  "8 Maret 1983".
Keuntungan Sistem Basis Data
ü Terkontrolnya kerangkapan data
Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
ü Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) data
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
ü  Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
ü Dapat diterapkan standarisasi
Dengan  adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan  standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian,  pengiriman maupun pertukaran data.
ü Keamanan data terjamin
DBA  dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan  memberikan password dan pemberian hak akses bagi user (misal : modify,  delete, insert, retrieve)
ü Terpeliharanya integritas data
Jika kerangkapan data dikontrol dan ke konsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat
ü  Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi
Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat
ü  Data independence (kemandirian data)
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada
Kelemahan Sistem Basis Data
ü  Memerlukan tenaga spesialis
ü  Kompleks
ü  Memerlukan tempat yang besar
ü  Mahal
Pengguna Basis Data
System Engineer
Tenaga  ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga  mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut  kepada pihak penjual
Database Administrator (DBA)
Tenaga  ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara  keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data,  merencanakannya dan mengaturnya.
Tugas DBA :
·         Mengontrol DBMS dan software-software
·         Memonitor siapa yang mengakses basis data
·         Mengatur pemakaian basis data
·         Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency
Program Utility yang digunakan oleh DBA  :
o  Loading Routines   
     Membangun versi utama dari database
o  Reorganization Routines  
     Mengatur / mengorganisasikan kembali database
o  Journaling Routines  
      Mencatat semua operasi pemakaian database
o  Recovery Routines  
     Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan 
o  Statistical Analysis Routines  
     Membantu memonitor kehandalan sistem
Pemakai Akhir
Ada  beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat  dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :
Programmer aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalai program yang ditulis dalai bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll)
User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS
User Umum (End User/Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis/disediakan sebelumnya
User Khusus (Specialized/Sophisticated User)
Pemakai  yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk  keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan  Citra,dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang  bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar